Sunday 22 November 2015

Pertemuan Kembali di Festival lampion YI Peng dan Loy Krathong, Chiang Mai

Sumber Gambar www.wherecoolthingshappen.com
“Saya lihat kamu sangat suka sekali dengan lampion, pancaran matamu tak pernah lepas memandang ketika melihat lampion itu terbang hingga jauh tinggi terbawa angin, datanglah ke Festival YI Peng di Thailand, November nanti”, begitulah kata seorang teman.

Saturday 16 May 2015

Sahabat Berwarna

sedikit beranjak dewasa, liat deh make up nya.

Bagaikan anak ayam yang baru terlepas dari cangkangnya, sebagai mahasiswi baru pada awal-awal kuliah, aku pun juga melakukan hal yang sama seperti mahasiswa pada umumnya. Aku jadi teringat ketika masa-masa Ospek fakultas dimana aku melihat seorang gadis putih nan cantik duduk persis di belakangku dalam satu barisan, mata bertemu mata dan senyum bertemu senyum, tak ayal kami pun berkenalan. “Anin,” dia pun berkata sembari menyalami tanganku dan aku membalasnya “Nanasik.”

Awal Kuliah




Kata orang masa awal – awal kuliah adalah masa yang menyenangkan dimana kamu masih dipandang wajar bila kamu berbuat kesalahan baik itu dari dosen kamu atau pun dari masyarakat luar. Wajar, namanya juga anak baru lulus SMA ( Sekolah Menengah Atas) jadi tingkah laku, pola fikir dan segalanya masih berubah-ubah sesuai mood. Kamu belajar lagi dari awal untuk bersosialisasi di lingkunganmu yang baru serta banyaknya akses – akses istimewa yang kamu dapatkan di berbagai tempat umum. Apa sih yang kamu ingat dari masa awal - awal kuliah?

Wednesday 13 May 2015

Gerbang Kehidupan




Hari yang dinanti dan tak dinanti pun tiba, tepatnya sebulan sebelum bulan Ramadhan keluargaku turut mengantarkanku menuju sebuah tempat yang tak pernah kami kunjungi sebelumnya. Perjalanan 3 jam pun kami tempuh melalui tol purbaleunyi. Mobil avanza yang kami tumpangi  berhenti di sebuah rumah besar dengan anggota keluarga yang ramah dan sederhana. Rupanya mereka telah menunggu kedatanganku dan keluarga. Assalamuaialakum kami semua menyapa sebelum memasuki rumah dan kulihat seorang nenek tua, keriput serta dengan bahasa Sunda kental yang tak kami pahami menyilahkanku dan keluarga untuk memasuki rumah tersebut. Komunikasi pun berlangsung kaku, alot tetapi lancar karena faktor perbedaaan bahasa yang kami alami sebagai kendala, beruntunglah dengan bantuan teman dari abangku sebagai translator, mereka semua memahami maksud keluarga ku yang menitipkan anak bontotnya (anak terakhir) kepada mereka selama mengenyam pendidikan di Universitas Padjadjaran, Jatinangor Sumedang. 

Seorang Gadis kecil




Perayaan kelulusan SMA pun telah usai, bunga-bunga kebahagian akan kehidupan dewasa segera dimulai. Dengan niat dan keyakinan di pundakku kulangkahkan kakiku dengan mantap menuju sebuah tempat dimana aku harus menjalani berbagai tes masuk dunia perkuliahan untuk menentukan masa depanku nanti. Berlatar belakang dari sebuah sekolah kejuruan tak menyurutkan langkahku untuk mengikuti tes ini. Maklum saja, untuk anak-anak yang memiliki cap SMK (sekolah menengah kejuruan) memang di persiapkan untuk menghadapi dunia kerja setelah lulus nanti bukannya dunia perkuliahan. Serta minimnya informasi yang aku terima mengenai perkuliahan pun sedikit menjadi kendala bagiku kala aku memilih jurusan serta universitas mana nanti. Akhirnya, berbekal saran dari